Iklan Bos Aca Header Detail

Bupati Berharap Tanggamus Lolos ke Tahap III Penilaian PPD

Bupati Berharap Tanggamus Lolos ke Tahap III Penilaian PPD

RADARLAMPUNG.CO.ID - Bupati Tanggamus Dewi Handajani, Sekkab Hamid H. Lubis , Kepala Bappelitbang Hendra Wijaya Mega serta sejumlah kepala OPD mengikuti penilaian tahap II Penghargaan Pembangunan Daerah ( PPD) tahun 2022, Kamis (17/3). Kegiatan penilaian diselenggarakan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional RI. Pelaksanaan presentasi dan wawancara pada hari itu dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom meeting. Untuk Tanggamus bertempat di ruang rapat bupati. Bupati Tanggamus Dewi Handajani dalam sambutannya, mengucapkan syukur Alhamdulillah, pada hari ini masih dapat hadir secara virtual untuk mengikuti Penilaian Tahap II Penghargaan Pembangunan Daerah Tahun 2022. \"Kami Pemerintah Daerah Kabupaten Tanggamus mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas kepercayaan dari seluruh jajaran Bappenas dan Tim Penilai sehingga Kabupaten Tanggamus saat ini, telah sampai pada penilaian tahap II PPD Tahun 2022 Tingkat Nasional. Semoga Kabupaten Tanggamus dapat lolos ke Penilaian Tahap III yaitu verifikasi lapangan,\" harapannya. [caption id=\"attachment_244104\" align=\"aligncenter\" width=\"1600\"]\"\" Kepala Bappelitbang Kabupaten Tanggamus Hendra Wijaya Mega sampaikan pemaparannya pada penilaian PPD tahap II.[/caption] Selanjutnya, dapat disampaikan terkait dengan pelaksanaan Inovasi Pembangunan Daerah. Saat ini Kabupaten Tanggamus telah melaksanakan lebih dari 350 inovasi, sehingga tahun 2020 dan 2021 secara konsisten Kabupaten Tanggamus masuk kedalam Top 10 Innovative Government Award (IGA). \"Pada penilaian PPD Tahun 2022 ini kami mengedepankan Inovasi BUMIL CERIA yang mulai dilaksanakan sejak tahun 2020. Kebaruan atau novelty dari Inovasi BUMIL CERIA ini adalah, layanan yang diberikan bukan hanya sebatas pelayanan kepada ibu hamil sampai melahirkan dengan selamat, akan tetapi di integrasikan juga dengan upaya pencegahan stunting sejak ibu mengandung yang tumbuh kembangnya dipantau secara berkala. Sehingga dengan pelaksanaan inovasi ini dapat mengoptimalkan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Prevalensi Stunting, disamping itu Inovasi BUMIL CERIA juga dikolaborasikan dengan 13inovasi lain yang terkait, sehingga terlaksana dengan optimal,\" pungkas Dewi Handajani. Sementara itu Kepala Bappelitbang Kabupaten Tanggamus Hendra Wijaya Mega menyampaikan paparannya, terbagi dalam 4 bagian. Yaitu aspek pencapaian pembangunan, aspek kualitas dokumen RKPD, aspek proses penyusunan dokumen RKPD dan aspek inovasi. Pertama, di antaranya aspek Pencapaian Pembangunan, seiring dengan mulai merebaknya pandemi Covid-19 menyebabkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanggamus pada tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar -1,77% dimana sebelum pandemik Covid-19 tahun 2019 sebesar 5,02% dan pada tahun 2021 mengalami perbaikan dengan tumbuh 2,30%. \"PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku dari Rp.24.224.635,- pada tahun 2020 meningkat menjadi Rp.25.297.765,- pada tahun 2021 atau meningkat sebesarRp.1.073.130,\" ungkap Hendra Wijaya Mega. Selanjutnya Aspek Kualitas Dokumen RKPD. Dalam paparannya Hendra Wijaya Mega antar lain menyampaikan, dimulai dari sisi keterkaitan berupa sinkronisasi tema pembangunan dengan Provinsi Lampung dan Nasional yang pada tahun 2022 mengangkat tema pemulihan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Daerah, yang dijabarkan kedalam lima prioritas pembangunan sinkronisasi dengan 6 program prioritasprovinsi Lampung dan 7 program prioritas pembangunan nasional. \"Terkait dengan penerapan pendekatan tematik, holistik, integratif dan spasial serta money follow program di Kabupaten Tanggamus telah memetakan pengembangan kewilayahan sesuai dengan potensi daerah yang dimiliki kedalam 4 koridor ekonomi, paparannya. Sedangkan aspek Proses Penyusunan Dokumen RKPD, menurut Hendra Wijaya Mega diawali dengan pelaksanaan tahapan , Teknoktatik. Dimana didalamnya ada inovasi yang dikembangkan oleh kabupaten Tanggamus dengan 350 inovasi. Bottom-up, terkait dengan musrenbang desa, musrenbang kecamatan dan konsultasi public. Politik, dengan penyampaian pokok-pokok DPRD. Top-Down, dimulai dari forum gabungan OPD Provinsi,musrenbang rovinsi,sampai dengan musrenbang nasional dengan rangkaian kegiatan yang sesuai dengan jadwal yang telah ditetap peraturanperundang-undangan. Untuk kapasitas tim penyusun RKPD yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah disamping melibatkan Perangkat Daerah terkait (BPKAD,Bappeda beserta Inspektorat) juga melibatkan instansi vertikal seperti BPS dan kolaborasi dengan Perguruan Tinggi, LSM dan Media Massa sehingga seluruh tahapan penyusunan perencanaan pembangunan dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat waktu Hal tersebut juga dikolaborasikan dengan satu inovasi Kabupaten Tanggamus yaitu Bude Sar’i, yaitu Bunda Dewi Serap Aspirasi dan Informasi seperti turun langsung ke masyarakat untuk menyerap aspirasi dan berkantor di Kecamatan dalam rangka menjalankan 55 Rencana Aksi De-Sa ASIK. Demikian juga aspek Inovasi, Kabupaten Tanggamus telah menghasilkan lebih dari 350 inovasi dengan total kematangan skor indeks 62.32 dan berhasil memperoleh penghargaan nasional IGA tahun 2021 rangking 8 nasional kategori kabupaten terinovatif, meningkat dari tahun 2020 kabupaten Tanggamus rangking 12 nasional kabupaten sangat inovatif. Salah satu inovasi yang diangkat dalam PPD tahun ini yaitu Inovasi Bumil Ceria. Inovasi ini,lanjut Hendra Wijaya Mega disinergikan dengan 13 inovasi lainnya yang saling terkait dan saling mendukung. Salah satunya PAHE (Paket hemat sekali periksa) dengan 7 layanan, golongan darah, hemoblobin,gula darah sewaktu, hepatitis, sipilis, +IV dan malaria. Output yang dicapai peningkatan pelayan petugas medis dan meningkatnya kualitas Antenatal Care (ANC)bagi semua ibu hamil. Outcome yang secara langsung didapatkan dari inovasi ini yaitu semakin meningkatnya kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya sehingga resiko tinggi kematian ibu dan bayi serta stunting dapat dideteksi lebih awal. Sedangkan Outcome antara lain yang dapat dirasakan oleh Pemerintah Kabupaten Tanggamus yaitu dapat menurunkan AKI, AKB dan prevalensi stunting, pungkasnya. (ehl/ais)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: